
Banyak orang yang sebelumnya dikenal sebagai orang yang ahli shalat dan orang baik, karena faktor lingkungan di kantornya, akhirnya terjerumus dalam pekerjaan yang menyuburkan praktek ”mark up”, laporan fiktif dan korupsi. Hidupnya yang dulu penuh dengan keimanan yang kuat, tapi kini dia banyak gelisah, takut rahasianya ketahuan oleh penegak hukum atau KPK. Sebaliknya ada orang yang dulunya keras hatinya, jauh dari tuntunan agama, tetapi setelah ada kejadian yang menimpa dirinya, dia menjadi orang yang sholeh.
Pertanyaan sekarang bagaimana cara mempertahankan keimanan agar keimanan kita tetap bersih? Al-Qur’an memberikan petunjuk untuk senantiasa banyak mengingatNya, sebagaimana tercantum dalam QS. Ar Rad (13): 28:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”

(Suwandi : Yayasan Mujahidin Pegawai Pertanian).
Post A Comment:
0 comments: